Penelitian ini dilakukan berdasarkan kenyataan bahwa kerukunan umat beragama saat ini perlu dipertahankan dengan baik oleh semua pihak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk toleransi kerukunan umat beragama dalam kemajemukan dan pluralitas dan untuk mengetahui jenis toleransi umat beragama dalam kemajemukan dan pluralitas saat ini. Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dilakukan Purvosive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan dekriptif kualitatif dengan tahapan; Reduksi data,  penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian tentang toleransi kerukunan umat beragama dalam kemajemukan dan pluralitas masyarakat: (1) Toleransi umat beragama berjalan secara harmonis meskipun pada saat-saat tertentu konflik tetap ada namun dapat diredahkan dengan cepat (2) Ketiga umat beragama yaitu Islam, Protestan, dan Katolik masih memiliki hubungan darah melalui perkawinan silang lintas agama. (3) Kebudayaan menjadi unsur pokok terciptanya toleransi ketiga umat beragama.

Abstrak (Bahasa Indonesia)
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan kemampuan peserta didik sekolah dasar dalam bidang ilmu pengetahuan, diantaranya adalah Ilmu Pengetahaun Alam. Melatih keterampilan peserta didik untuk berpikir secara aktif, kreatif dan inovatif melalui IPA merupakan pelatihan awal bagi keaktifan peserta didik untuk berpikir kritis dalam mengembangkan daya cipta dan minat peserta didik sejak dini kepada alam sekitarnya. Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada kompetensi guru dan peserta didik sehingga lebih bermakna apabila menggunakan media dan metode yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun tujuan laporan ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas 5 SD Permata pada Mata Pelajaran IPA Materi Komponen Penyusun Darah Manusia Menggunakan Metode Diskusi Kelompok. Pelaksanaan penelitian ini dibagi atas tiga Siklus. Dari hasil pengamatan diperoleh data grafik persentase hasil belajar kelas 5 SD Permata pada mata pelajaran IPA materi komponen penyusun darah manusia mengalami peningkatan. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 5 SD Permata pada mata pelajaran IPA materi komponen penyusun darah manusia.
 
Kata Kunci: Hasil belajar, IPA, Diskusi Kelompok

Hasil pengamatan menunjukkan hasil belajar siswa pada materi sistem  pencernaan  manusia  kurang baik. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada Materi Sistem Pencernaan Manusia dalam Pelajaran IPA menggunakan Video pembelajaran di SD Permata. Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di Kelas V semester I tahun ajaran 2022/2023 dengan jumlah sampel 25 siswa terdiri dari 15 siswa perempuan dan 10 siswa laki – laki .Teknik pengumpulan data dilakukan melalui post test dalam bentuk tes tertulis. Setelah guru memperbaiki pembelajaran melalui penggunaan Video Pembelajaran, hasil pengamatan menunjukkan adanya peningkatan dari kegiatan siklus 1 dan siklus 2. Hasil  ini  ditunjukkan  dari  penilaian  rata - rata  para  ahli  sebesar  90,97%  apabila dideskripsikan termasuk kategori sangat baik dan hasil penilaian rata - rata dari uji coba one to one sebesar 92% apabila dideskripsikan termasuk kategori sangat baik.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang. Pendidikan karakter sebaiknya ditanamkan sejak usia dini agar mudah dalam membentuk kepribadian anak. Pendidikan karakter sebaiknya sudah dimaksimalkan pada usia sekolah dasar. Karena pada usia sekolah dasar merupakan usia dimana siswa meniru dan merekam apa yang ia pelajari atau dapatkan. Selain itu pada usia sekolah dasar siswa sedang berada pada tahapan operasional konkret, siswa memandang dunia secara nyata. Oleh karena itu pendidikan karakter ini sangat penting untuk kita tanamkan kepada siswa, agar terbentuk kepribadian yang baik, berakhalak mulia dan menjungjung tinggi nilai-nilai keagamaan.   Maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menunjukan dan mendeskripsikan muatan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam buku siswa kelas III sekolah dasar tema 3 Benda di Sekitarku. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitati deskriptif. Jenis penelitian ini yaitu studi pustaka, teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik membaca, menyimak dan mencatat. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu (Content Analysis).  Adapun hasil penelitian ini yaitu pada buku tematik siswa kelas III sekolah dasar tema 3 Benda di Sekitarku terdapat 13 nilai karakter yaitu nilai religius, toleransi, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, komutikatif, cinta damai, gemar membaca, nilai peduli lingkungan dan nilai sosial. Simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari 18 nilai karakter, terdapat 13 karakter yang ada pada buku tematik siswa kelas III tema 3 Benda di Sekitarku, maka nilai karakter yang tidak terdapat pada buku siswa menjadi tugas guru untuk menerapkannya dalam pembelajaran.

The study aims at discovering the causing factors of social conflict between the people in Dara village in Tanjung village of west Rasana’e subdistrict in Bima city, and the efforts of solution of social conflict between the people in Dara villag in Tanjung village of west rasana’e subdistrict in Bima city.
The type of of this study is destriptive qualitative with a case study approach. The determination of the informant was conducted by employing descriptive qualitative sampling technique. Data were collected by employing descriptive qualitative conducted in several stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion.
The results of the study reveal that (i) the causes of social conflict between the people in Dara village in Tanjung village of west Rasana’e subdistrict in Bima city are: firs,  conflict of high school students of SMA Muhammadiah among SMA PGRI in Bima city, the youth, and the ethnic of the village. Second, bullyng between the teenagers of Dara and teenagers of Tanjung in Football Match in Mangge Maci Field Court, (ii) the efforts of solution of social conflict between the people of Dara village and Tanjung village of west Rasana’e subdirsct in Bima city were the prominent religious figure, peominent people, customs figures, Kapolres Bima city, Mayor of Bima the head of Karang Taruna, and the Head of the village.

This research article aims to examine women in Islamic studies who have occupied a very top position. Dialogical studies on women have been widely discussed by gender activists, especially discussions on gender equality. Among the feminist figures who advocate for women's rights and gender equality are Qasim Amin, Amina Wadud Muhsin, Fatimah Mernissi, and Asghar Ali Engineer. They look at women through their own thinking glasses. This paper only presents some of the opinions of these feminist figures, however, apart from the two opinions above, it is rarely mentioned that the presence of the Qur’an text on the theme of polygamy is a social response to the situation in pre- Islamic society, which tends to marry women in order to dominate. orphan properties. In addition, at that time polygamy was considered a symbol of prestige and social status, so it was not uncommon to find a tribal chief marrying many women and even tens or hundreds of them. Therefore, Islam actually comes with a message of social change to regulate unlimited polygamy, to restrictions and finally to monogamy; where women are no longer seen as property, but as equal partners to men. a more in-depth study there are still many thoughts of other Muslim feminist figures

The quality of education is measured through the quality of education services provided in schools. The quality is described through the mission and vision as well as the objectives of the learning programs proposed to the community as users of educational services provided by schools. In developing and improving the quality of education, the role of the principal is very important, because the principal makes the strategy so that the learning process in accordance with the learning objectives and targets can be achieved effectively and efficiently.The research was conducted at SMA AL-Muhajirin 2 Purwakarta which implemented a superior program based on pesantren, in developing and increasing students' knowledge of religious and world sciences. The study used descriptive qualitative methods to find real data, researchers conducted in-depth observations and interviews to find out the concept of the flagship program at SMA AL-Muhajirin 2 Purwakarta in improving the quality of education.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar pendidikan agama katolik melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VI SDK 093 Maumere IV. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI yang terdiri dari 26 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran tergolong dalam kategori sangat baik dan mampu memicu keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa meningkat karena siswa sangat antusias dan berpartisipasi aktif dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Character education is important for human life, so the role played by the world of education must not only show moral knowledge, but also love and be willing to take moral action. This paper will discuss the formation of student character through Islamic religious education. Islamic Religious Education (PAI) is one of the most important pillars of character education in the world of education. Character education will grow well if it starts from the instillation of a religious spirit in children, therefore PAI material in schools is one of the supports for character education for students. Through PAI learning, students are taught aqidah as their religious basis, taught the Koran and hadith as a guide for their life, taught fiqh as legal signs in worship, teaches Islamic history as an example of life, and teaches morals as a guide for human behavior whether in the good or bad category. bad. Therefore, the main goal of PAI learning is the formation of personality in students which is reflected in their behavior and mindset in everyday life. In addition, the success of PAI learning in schools is also determined by the application of appropriate learning methods.

Quality education is education that already has careful planning to improve the quality of human resources, by freeing students from their inability. With the existence of quality education, it will be born a generation that is superior from the aspect of life as the nation's successor. Nadiem Makarim created a new platform, namely “Merdeka Belajar” (Independent Learning), with the latest policies aimed at changing education for the better, improving the quality of human resources in learning and easing the burden that has been borne so far. The method used in this research is descriptive qualitative which aims to describe independent learning as a strategy to improve the quality of education. While the sources taken by the author are scientific books, journals, articles as reference material in this study. The results of the study show that the independent learning policy can ease the burden on students, teachers, schools and the community so that in improving the quality of education the school can focus more and be committed to improving the quality of education.