- Volume: 2,
Issue: 2,
Sitasi : 0
Abstrak:
ABSTRAK
Tujuan utama yang disampaikan pada kegiatan pengabdian ini ialah menjelaskan kembali kepada remaja tentang bahaya-bahaya melakukan hubungan seks dan perilaku menyimpang serta dampak-dampaknya yang akan merugikan diri sendiri, orang lain serta lingkungan masyarakat pada umumnya. Metode yang digunakan ialah tim pengabdian menyampaikan materi yang terkait dengan pendidikan seksual, perilaku seks menyimnpang, bahaya dan resiko hubungan seksual di luar nikah. Selanjutnya mitra pengabdian diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan maupun pernyataan yang terkait dengan tema pengabdian sehingga terjadi dialog yang dinamis antara tim pengabdian dengan mitra. Kegiatan ini disambut dengan baik oleh segenap warga masyarakat maupun pemerintah Desa Bulutellue karena dinilai sangat bermanfaat bagi perkembangan dan pembinaan remaja di desa ini. Mereka berharap agar kegiatan yang serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, minimal dua kali dalam setahun. Bagi masyarakat Desa Bulutellue, khususnya kalangan remaja sebagai mitra pengabdian menganggap materi yang diberikan sangat bermanfaat dan telah menyadarkan mereka agar senantiasa menjaga pergaulan dan memelihar kehormatan keluarga.
Kata kunci : pendidikan seks, remaja, penyakit kelamin
ABSTRACT
The main objective presented in this service activity is to explain again to teenagers about the dangers of having sex and deviant behavior and the impacts that will harm themselves, others and the community in general. The method used is the service team conveying material related to sexual education, deviant sexual behavior, the dangers and risks of sexual relations outside of marriage. Furthermore, service partners are given the opportunity to submit questions or statements related to the service theme so that a dynamic dialogue occurs between the service team and partners. This activity was well received by all community members and the Bulutellue Village government because it was considered very useful for the development and development of youth in this village. They hope that similar activities can be carried out on an ongoing basis, at least twice a year. For the people of Bulutellue Village, especially among the youth as service partners, they consider the material provided very useful and has made them aware to always maintain relationships and maintain family honor.
Keywords: sex education, youth, venereal disease