- Volume: 14,
Issue: 2,
Sitasi : 0
Abstrak:
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan yang sangat serius di Indonesia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) penyakit ISPA tertinggi berada pada provinsi Nusa Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%). Pada Riskesdas 2007, Nusa Tenggara Timur juga merupakan provinsi tertinggi dengan ISPA. Periode waktu penyebaran penyakit ISPA di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2013 sebesar 25,0% , tidak jauh berbeda dengan tahun 2007 sebesar 25,5%.
Masyarakat terkadang enggan untuk memeriksakan diri ke dokter dan cenderung mengabaikan penyakit ini. Untuk solusi dari permasalahan tersebut maka diperlukan suatu sistem yang dapat membantu masyarakat dalam mendiagnosa penyakit gangguan pernapasan sehingga nantinya masyarakat dapat lebih mudah berkonsultasi untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk . Salah satu sistem yang dapat digunakan untuk membantu diagnosis adalah sistem pakar. Sistem ini bukan untuk menggantikan kedudukan pakar, tetapi memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman seorang pakar.