Abstract
Abstrak
Dalam perspektif newsmaking criminology, berita tentang kejahatan tidak merepresentasikan fakta. Seringkali, media mengorkestrasi sisi lain dari peristiwa sebenarnya untuk menarik perhatian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) newsmaking criminology dalam berita korban kejahatan susila; 2) dimensi yang menonjol dalam berita tersebut. Metodenya menggunakan analisis isi kuantitatif, dengan populasi berita media online nasional. Konsep utamanya newsmaking criminoogy dengan 6 dimensi. Hasilnya adalah 6 dimensi tersebut muncul dalam berita yang diteliti. Dimensi identitas dan eksploitasi foto dimunculkan lewat pemuatan foto keluarga korban; kata-kata yang digunakan mendistorsi makna peristiwa dan perilaku pelaku; sedangkan victim blaming dan objektifitas berita hadir melalui penggeseran fokus berita ke isu-isu keluarga; stereotype muncul melalui informasi perilaku korban yang mengabitkan pelaku melakukan perbuatannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dimensi yang paling menonjol dalam pemberitaan, dari 828 artikel berita, yang termuat pada pada 5 media online nasional, yaitu: 1) penggunaan kata atau frasa, sebanyak 59 temuan; dan 2) pencantuman identitas, sebanyak 31 temuan.