Gangguan integritas kulit dialami pasien gagal ginjal kronik berdampak pada kualitas hidup dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini mengidentifikasi tanda gejala dan faktor berhubungan gangguan integritas kulit pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, deskriptif, dan eksploratif. Populasi dan sampel penelitian adalah pasien gagal ginjal kronik menjalani hemodialisis berjumlah 52 sampel yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian berupa lembar observasi pemeriksaan fisik pada kulit dan skin detector untuk mengukur kelembaban kulit. Data dianalisis berdasarkan nomenklatur Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia(SDKI). Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta. Hasil menunjukkan gangguan integritas kulit pada pasien gagal ginjal kronik didukung oleh adanya data kerusakan lapisan kulit seperti kulit kering, kulit kasar, ekskoriasi, kulit bersisik berpola, purpura, hiperpigmentasi, gatal, berhubungan dengan perubahan sirkulasi, kelebihan volume cairan dan perubahan status nutrisi. Penentuan diagnosis keperawatan gangguan integritas kulit ditentukan tanda mayor yang lebih spesifik untuk menggambarkan kerusakan lapisan kulit pada tanda mayor terdapat pada SDKI