This study examines the effectiveness of training in communication skills and privacy communication management in dealing with domestic conflicts. Data was taken from female informants, giving this study a female perspective. The research was conducted experimentally with a pre-test and post-test design, plus a control group. Some of the participants were training participants in communication skills and privacy communication management in the family, while others were the control group. Using Knapp's relational model instrument as an indicator, data was collected through questionnaires for the control group and pre-test and post-test questionnaires for the test group that participated in the training. Post-test data was collected after the first data collection to determine the effectiveness of communication skills training. The results showed that, compared to the control group, communication training significantly reduced domestic conflicts; communication training influenced aspects of cooperation, emotional reactions, personal relationships, and family communication with relatives and friends. Therefore, this study recommends providing communication training for women in dealing with domestic conflicts. The results of this study can be used to develop criteria for communication skills and privacy communication management, as well as to create a model of privacy communication management strategy as a solution to domestic conflicts.Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan keterampilan berkomunikasi dan melakukan manajemen komunikasi privasi dalam menghadapi konflik rumah tangga. Data diambil dari narasumber perempuan sehingga penelitian ini berperspektif perempuan. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan desain pre-test dan post-test ditambah dengan kelompok kontrol. Sebagian partisipan merupakan peserta pelatihan keterampilan berkomunikasi dan manajemen komunikasi privasi dalam keluarga, sebagian yang lain merupakan kelompok kontrol. Dengan menggunakan instrumen model relasional Knapp sebagai indikator, data diambil melalui kuesioner untuk kelompok kontrol dan kuesioner pre-test dan post-test untuk kelompok uji yang mengikuti pelatihan. Data post-test diambil setelah pengambilan data pertama untuk mengetahui efektivitas pelatihan keterampilan komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibanding kelompok kontrol, pelatihan komunikasi secara signifikan mengurangi konflik rumah tangga; pelatihan komunikasi mempengaruhi aspek-aspek kerja sama, reaksi emosional, hubungan personal, dan komunikasi keluarga dengan relasi dan teman. Oleh karena itu penelitian ini merekomendasikan diberikannya pelatihan komunikasi bagi perempuan dalam menghadapi konflik rumah tangga. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menyusun kriteria-kriteria keterampilan komunikasi dan manajemen komunikasi privasi, serta membuat model strategi manajemen komunikasi privasi sebagai solusi konflik rumah tangga.