Desa nelayan kampung Arar sebagian masyarakatnya berpenghasilan sebagai nelayan dan pedagang hasil laut. Permasalahan prioritas dalam kegiatan ini adalah 1) Hasil laut yang diperdagangkan tidak laku terjual dan membusuk, 2) Pendapatan pedagang semakin memburuk, 3) Tidak adanya kemampuan dalam ekonomi digital, dan 4) Belum diterapkan inovasi teknologi informasi. Masyarakat kampung Arar belum menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalan tersebut. Selain itu masyarakat juga terkendala pada masalah teknologi yaitu kurangnya pemahaman nelayan terhadap sistem teknologi informasi, sebagian besar nelayan belum memiliki smartphone, dan keterbatasan jaringan internet bukan berarti tidak memiliki akses jaringan internet. Mestinya pada masa ini pemanfaatan teknologi merupakan hal yang sudah lazim pada semua aspek kehidupan. Oleh karena itu, tim pengabdi berinisiatif membuat perubahan yang inovatif dalam bentuk teknologi informasi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yakni dengan memberikan pendampingan dalam memasarkan hasil laut melalui teknologi digital. Dari hasil kuesioner evaluasi kegiatan diketahui bahwa peserta pelatihan dari jumlah total peserta 15 terdapat 9 orang peserta yang menyatakan pelatihan mengenai digital marketing ini mudah, 3 orang peserta yang menyatakan sedang, dan tidak ada peserta yang menyatakan sulit. Kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan digital marketing ini mudah dipahami oleh masyarakat pulau Arar khususnya yang tergabung dalam BUMDES. Berdasarkan hasil pendampingan yang dilakukan dengan adanya beberapa kendala, maka perlu adanya tindak lanjut bentuk pengabdian yang dilakukan di kampung Arar ini, yakni berupa akses internet yang memadai.