+62 813-8532-9115 info@scirepid.com

 
JAST - JAST Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi - Vol. 8 Issue. 1 (2024)

Pelatihan dan Pendampingan Ekstraksi Minyak Maggot dan Penepungan Maggot di UKM Grand Larva Kota Malang

Nonok Supartini, Kgs Ahmadi, Arie Jefry Ka’arayeno, Sumarno Sumarno,



Abstract

 Black Soldier Fly (BSF) larvae can bioconvert organic waste quickly. Grand Larva SME cultivates BSF larvae to bioconvert restaurant and domestic waste as feed for BSF larvae growth. So far, Grand Larva SME only produces fresh and dry BSF larvae. Even though BSF larvae can still be processed into maggot flour and oil which have high selling value. BSF larvae flour has a high protein content of 46 – 78% potential for animal feed, while BSF larvae oil contains oil with a lauric fatty acid content of up to 60% which can be used for pharmaceuticals and cosmetics. This community service introduces siege process and oil extraction technology to partners. The methods used are in the form of lectures, training and mentoring. Result of this community service, partners can absorb and apply the technology provided so that they can diversify maggot products. The results of applying technology from 3 kg of fresh maggots produce 1 kg of roasted maggots. Meanwhile, roasted maggot after pressing (oil extraction) produces 55% oil and 45% maggot cake. Maggot meal is then processed into maggot flour. This diversification of maggot products can increase sales value and increase income.ABSTRAKMaggot adalah larva dari BSF (Black Soldier Fly) sejenis lalat yang dapat melakukan biokonversi sampah organik dengan cepat.  UKM Grand Larva membudidayakan maggot untuk melakukan biokonversi sampah restoran dan domestik sebagai makanan untuk pertumbuhan maggot.  Selama ini UKM Grand Larva hanya menghasilkan maggot dalam keadaan segar dan kering.  Padahal maggot masih dapat diolah menjadi tepung dan minyak maggot yang mempunyai nilai jual tinggi.  Tepung maggot mempunyai kandungan protein tinggi 46 – 78% potensial untuk pakan ternak, sementara minyak maggot mengandung minyak dengan kandungan asam lemak laurat sampai 60% yang dapat digunakan untuk farmasi dan kosmetik.  Pengabdian kepada masyarakat ini melakukan introduksi teknologi penepungan dan ekstraksi minyak kepada mitra.  Metode yang digunakan dalam bentuk ceramah, pelatihan, dan pendampingan. Hasil pengabdian masyarakat ini mitra dapat menyerap dan mengaplikasikan teknologi yang diberikan sehingga dapat melakukan diversifikasi produk maggot. Hasil penerapan teknologi dari 3 kg maggot segar dihasilkan 1 kg maggot sangrai. Sementara maggot sangrai setelah dilakukan pengepresan (ekstraksi minyak) menghasilkan 55% minyak dan 45% bungkil maggot. Bungkil maggot selanjutnya diolah menjadi tepung maggot. Diversifikasi produk maggot ini dapat meningkatkan nilai jual dan peningkatan pendapatan.







DOI :


Sitasi :

0

PISSN :

EISSN :

2548-7981

Date.Create Crossref:

12-Jul-2024

Date.Issue :

10-Jul-2024

Date.Publish :

10-Jul-2024

Date.PublishOnline :

10-Jul-2024



PDF File :

Resource :

Open

License :

http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0