Krisis energi menuntut dikembangkannya suatu energi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan sehari- hari. Salah satu cara untuk mengatasi masalah krisis energi adalah dengan menemukan energi alternatif yang berasal dari biomassa. Limbah bonggol jagung merupakan salah satu limbah biomassa potensial di Indonesia. Teknik pembuatan biobriket banyak tersedia. Pembuatan biobriket itu sendiri memerlukan bahan penunjang seperti lem kanji dan bahan pencampur lainnya seperti serut kayu. Komposisi bahan tersebut sangat tergantung dari jenis bahan baku untuk pembuatan biobriket. Bonggol jagung diubah terlebih dahulu menjadi arang dengan cara dilakukannya pembakaran selama beberapa jam, kemudian arang tersebut dihaluskan, dan dicampur dengan lem kanji kemudian dimasukkan dalam cetakan lalu dilakukan pengepresan. Adapun alasan pemilihan bonggol jagung sebagai bahan utama dikarenakan jumlahnya melimpah dan tidak optimal dalam pemanfaatannya bahkan dapat dikatakan tidak terpakai. Metode kegiatan dilakukan melalui empat tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, implementasi, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kelompok karang taruna telah dapat membuat dan memasarkan biobriket bonggol jagung ini dan dijadikan sebagai kegiatan kelompok karang taruna yang akan dapat menambah kas.