Angka kematian ibu (AKI) didunia masih cukup tinggi. Hal ini juga terjadi di Indonesia, terbukti dengan target SDG’s yang belum mencapai target yang diharapkan. banyak upaya pemerintah untuk menurunkan AKI di Indonesia, salah satunya adalah peningkatan upaya kesehatan ibu hamil dengan menapis 4T sebagai penyebab komplikasi selama kehamilan. Upaya ini diharapkan mampu mengurangi AKI di Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran komplikasi ibu hamil yang mengalami resiko tinggi (4T) di UPT Puskesmas Kecamatan Plampang. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebesar 45 ibu hamil. Data yang digunakan adalah data sekunder, yang diambil dari kohort ibu. Data diambil dari bulan Januari sampai dengan September 2021. Teknik pengumpulan data menggunakan Total random sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi. Analisis data disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi, dengan jumlah sampel sebesar 45 ibu hamil.Hasil yang didapatkan berupa distribusi frekuensi dari komplikasi kehamilan seperti abortus (17%), preeklamsia (8%), ketuban pecah dini (38%), anemia (6%) dan hyperemesis gravidarum (31%). Kesimpulan: Komplikasi ketuban pecah dini paling banyak terjadi pada ibu hamil dengan resiko tinggi.