Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana efektivitas kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika secara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu kualitatif deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VII 10 siswa, kelas VIII 12 siswa, kelas IX 19 siswa SMPN 2 Amurang Barat. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket dan wawancara kepada 41 siswa. Data angket dalam penelitian ini memiliki 3 indikator yang terdiri dari inisiatif belajar, mendiagnosis pelaksanaan pembelajaran, dan kesulitan faktor eksternal. Hasil yang diperoleh antara lain pada indikator inisiatif belajar, siswa tidak bersemangat belajar matematika secara daring 51%, kurang bertanya kepada guru 41%, hanya menggunakan buku dari guru untuk belajar di rumah 37%, tidak semangat belajar walaupun dapat nilai rendah 51%, dan jarang hadir 20%. Indikator mendiagnosis pelaksanaan proses pembelajaran, penjelasan guru kurang menarik 73%, penjelasan guru sulit dipahami 32%, kurang mandiri dalam pembelajaran daring 61%, Pasif dalam kegiatan belajar 54%, pembelajaran membosankan 51%. Kesulitan faktor eksternal, tidak punya kuota internet 39%, tidak ada orang yang membantu mengerjakan tugas 20%, koneksi jaringan buruk 27%, lingkungan berisik 17%, tidak memiliki telepon genggam 27%. Wawancara kepada 3 siswa/siswi bahwa mereka mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran daring sehingga tingkat keefektifan dalam belajar mandiri tergolong rendah. Wawancara dengan guru matematika SMPN 2 Amurang barat bahwa siswa sering terlambat memasukkan tugas karena internet dan kurang aktif dalam pembelajaran. Efektivitas kemandirian siswa dalam pembelajaran daring masih tergolong rendah.