Perkembangan teknologi dan informasi membawa perubahan pada gaya hidup masyarakat khususnya pola makan. Remaja cenderung memiliki pola makan yang tidak teratur. Kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dan minuman ringan akan berdampak pada peningkatan berat badan dan berujung masalah kegemukan yang bisa berdampak gangguan psikologis. Mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo, meski sudah mendapatkan bekal makanan dari asrama, tidak jarang ada mahasiswa yang masih jajan di luar sekitar asrama. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji, minuman ringan dan status gizi pada mahasiswa. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo didominasi oleh perempuan dan mayoritas mahasiswa memiliki status gizi normal. Tidak ada mahasiswa yang tidak pernah mengkonsumsi makanan cepat saji maupun minuman ringan. Jenis makanan cepat saji yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi oleh mahasiswa adalah gorengan sebesar 46.2% disusul konsumsi bakso/cilok sebesar 38.5%. Jenis minuman ringan yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi yaitu cokelat sebanyak 30.8%.