Penelitian ini bertujuan untuk melakukan upaya efisiensi pada proses pengemasan produk bandeng vacuum spesial di PT Bandeng Juwana menggunakan metode six sigma menggunakan indikator nilai sigma dan DPMO (defect per million opportunity). Penelitian ini menggunakan Ishikawa diagram, FMEA (failure mode & effect analysis), & AHP (analytical hierarchy process). Terdapat 7 jenis defect yang teridentifikasi yaitu defect loss vacuum, patah anatomi, kelunakan, size, daging rontok, dan over fat. Berdasarkan prinsip pareto defect loss vacuum dan patah anatomi dipilih untuk dilakukan improvement dengan jumlah defect 88,04% dari total defect. Berdasarkan hasil penilaian FMEA, RPN terbesar yaitu tidak ada standar jarak sealer RPN 42 dan SOP pengerjaan ikan lengket pada kertas alas RPN 90. Alternatif solusi yang dipilih menggunakan metode AHP yaitu membuat SOP pengerjaan ikan lengket pada kertas alas. Jika alternatif solusi diterapkan maka terdapat peningkatan nilai sigma dari 3,7 menjadi 3,82, dan penurunan nilai DPMO dari 13.588,96 menjadi 10.066,81.