Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran yang berbeda terhadap hasil belajar siswa kelas X SMKS Tata Busana Pangeran Antasari yang menempuh mata kuliah membuat pola gerak dasar. Penelitian ini menggunakan True Experimental Design untuk menilai kemampuan siswa dalam membuat pola gerak dasar dengan menggunakan berbagai teknik pembelajaran, dengan menggunakan kelompok kontrol, kelompok post-test, dan kelompok pre-test. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen konvensional. Untuk mengukur kemampuan siswa dalam membuat pola gerak dasar digunakan soal essay dengan 10 soal yang valid dan nilai reliabilitas sebesar 0,4539. Rata-rata nilai pre-test kelas eksperimen sebesar 37,22, sedangkan kelas kontrol sebesar 30. Oleh karena kelas eksperimen (0,154>0,05) dan kelas kontrol (0,132>0,05) memperoleh hasil yang signifikan dari analisis uji Kolmogorov-Smirnov, maka dapat dikatakan bahwa data pre-test kedua kelas tersebut berdistribusi teratur. Hasil uji homogenitas pre-test menunjukkan bahwa sampel homogen dengan nilai signifikansi 0,822>0,05. Dengan demikian, rata-rata skor pre-test kelas kontrol adalah 68,05. Rata-rata skor post-test kelas eksperimen adalah 75. Analisis uji Kolmogorov-Smirnov terhadap data post-test menunjukkan hasil yang signifikan untuk kelas eksperimen (0,139>0,05) dan kelas kontrol (0,149>0,05), yang menunjukkan bahwa data post-test kedua kelas dapat dikatakan normal. Apabila nilai signifikansinya adalah 0,379>0,05, maka hasil uji homogenitas data post-test konsisten dan homogen. Nilai t-hitung sebesar 2,079 dan t-tabel sebesar 2,000 diperoleh dengan menggunakan uji-t pada data post-test pada taraf = 0,05 dan df = 58. Apabila diketahui t-hitung > t-tabel (2,079 > 2,000) maka kita terima Ha dan tolak H0. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa SMK Pangeran Antasari yang menggunakan teknik pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang menggunakan teknik pembelajaran konvensional dalam hal membangun pola dasar tubuh.