Abstract
Keywords: gender role, tempe industry, tempe business model, value chain mapping
Abstrac. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value Chain Mapping, Gender Sensitivity Value Chain Mapping, dan Canvas Business Model. Value Chain Mapping digunakan untuk memetakan kegiatan mulai dari hulu hingga hilir dari suatu rantai nilai industri tempe di Tenggilis Surabaya. Gender Sensitivity Value Chain Mapping digunakan untuk memetakan dan menganalisis peran gender dalam rantai nilai industri tempe. Sedangkan Canvas Business Model digunakan untuk mendesain ulang model bisnis industri tempe di Tenggilis Surabaya berdasarkan nilai, jenis kelamin, dan keunggulan bersaing. Hasil dari penelitian ini adalah Pemetaan Rantai Nilai dan Model Bisnis Tempe untuk industri tempe rumahan. Peran ibu rumah tangga dalam rantai nilai industri tempe di Tenggilis Kauman hampir mencapai 50%. Untuk sistem produksi tempe dan manajemen pemasaran skala UKM seperti industri tempe di Kampung Tempe Tenggilis tingkat kematangan sudah mencapai tingkat optimal yaitu tingkat 5. Untuk pemasok eksternal tingkat kematangan masih rendah pada tingkat 2 atau masih dalam tahap pengembangan. Untuk orientasi pasar, pesaing dan pengembangan produk sudah berada pada tingkat kompetitif. Aliran pendapatan dari proses bisnis tempe di Kampung Tempe adalah penjualan tempe dan hasil olahannya, serta kunjungan wisatawan.
Kata kunci: peran industri tempe, gender, model bisnis tempe, pemetaan rantai nilai