Penelitian ini menerangkan bagaimana program simple digital archives jika diterapkan pada kegiatan kearsipan perkantoran yang dalam penelitian ini adalah kantor urusan agama. Pada semua produk-produk yang keluar dari Kantor Urusan Agama, disetiap sisinya terdapat banyak pion-pion administratif yang tidak dapat terlepas yang tentunya akan mempengaruhi kegiatan kearsipan. Seiring waktu, keterbatasan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang tidak sepenuhnya memadai menjadi kendala dalam menciptakan kearsipan kantor yang sistematis dan efektif serta efisien yang seharusnya menjadi standar serta dibutuhkan dalam tata pengelolaan sebuah kearsipan . Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian terapan (applied research) dengan sifat penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bagaimanapun metode kearsipannya, antara kearsipan manual dan elektronik adalah dua hal yang saling melengkapi, oleh karena itu harus cermat dalam pelaksanaannya. Pemaksimalan kearsipan secara manual kini dirasa sudah kurang relevan, sedangkan kearsipan secara elektronik belum sepenuhnya dilaksanakan. Simple digital archives dirancang dan dapat dioperasikan sebagai tindak lanjut dari kearsipan manual, setelah kearsipan manual dijalankan dengan cermat sebagaimana mestinya, dilanjutkan dengan simple digital archives, agar terciptanya administrasi dan kearsipan kantor urusan agama yang lebih mudah dan lebih tertib.