Makalah ini mengkaji proses akulturasi Islam dengan budaya lokal di Nusantara melalui perspektif sejarah kebudayaan Islam. Akulturasi ini menghadirkan harmoni antara tradisi lokal dan ajaran Islam, tanpa menghilangkan nilai-nilai keislaman masyarakat. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berbasis studi pustaka untuk menganalisis berbagai bentuk akulturasi, seperti perubahan dalam tradisi adat, seni, dan arsitektur. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan signifikan, termasuk pergeseran pemimpin upacara dari dukun ke tokoh agama, penggantian sesajen dengan doa kepada Allah SWT, serta integrasi nilai-nilai Islam dalam tradisi lokal. Selain menguatkan identitas keislaman, proses ini juga mempererat solidaritas sosial dan menciptakan karakteristik Islam Nusantara yang khas. Akulturasi ini membuktikan kemampuan Islam untuk beradaptasi dengan budaya lokal tanpa kehilangan esensi, menjadikannya contoh keberagaman budaya yang harmonis.