Artikel ini menganalisis pendidikan sikap dan karakter dalam keluarga berdasarkan Surah As-Shaffat ayat 102-107, yang mengisahkan interaksi antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagai teladan luhur dalam ketaatan dan keikhlasan kepada Allah SWT. Penelitian ini menggunakan metode tafsir tahlili melalui pendekatan kepustakaan, dengan fokus pada nilai-nilai keimanan, ketundukan, dan kesabaran yang tercermin dari kisah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam memenuhi perintah Allah dapat diterapkan sebagai prinsip pendidikan dalam keluarga, khususnya melalui sikap hormat, komunikasi terbuka, dan pengorbanan demi kebaikan anak. Nilai-nilai ini dapat membantu membangun karakter yang kuat dan berbudi luhur dalam hubungan orang tua dan anak.