Penelitian ini mengkaji hadis tentang status orang tua Nabi Muhammad SAW menggunakan pendekatan teori semantik dalam metodologi ilmu hadis. Fokus studi adalah menganalisis makna linguistik dan kontekstual frasa "inna abi wa abaka fi an-nar" dengan memanfaatkan kerangka teori semantik yang diperkenalkan oleh Charles Morris dan Rudolf Carnap. Melalui analisis mendalam terhadap hubungan antara tanda, objek, dan makna, penelitian ini bertujuan mengungkap kompleksitas pemaknaan hadis di luar pemahaman literal. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis semantik untuk membongkar lapis makna tersembunyi dalam teks hadis. Hasil kajian menunjukkan bahwa kata "ayah" dalam hadis tidak selalu bermakna biologis, melainkan memiliki dimensi simbolik dan teologis yang lebih kompleks dalam konteks wahyu dan pemahaman keislaman.