Makanan yeng bersifat kariogenik sangat populer di kalangan anak-anak, terutama karena kandungan gula dan karbohidratnya, yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. Dalam survei awal yang kami lakukan terhadap 107 siswa kelas III dan IV, ditemukan bahwa 75 di antaranya (70%) mengalami gigi berlubang. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara tingkat kerusakan gigi anak-anak di SD Inpres Liliba dengan konsumsi makanan yang bersifat kariogenik. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan terdiri dari 75 siswa yang telah teridentifikasi memiliki karies gigi. Analisis data dilakukan melalui metode univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan gigi paling banyak terjadi pada karies email, dengan 25 kasus (33,33%), sementara yang paling parah adalah karies akar, yang mencatat 10 kasus (13,33%). Jenis makanan kariogenik yang paling sering dikonsumsi oleh siswa adalah makanan padat, dengan 35 siswa (46,7%) melaporkan mengkonsumsi biskuit, snack ringan, coklat, dan permen. Temuan juga mengungkapkan bahwa karies email dan pulpa umumnya ditemukan pada siswa yang mengonsumsi makanan padat, masing-masing terkait dengan 12 siswa (48,0%) untuk karies email dan 5 siswa (50,0%) untuk karies akar. Analisis menunjukkan ada hubungan signifikan antara tingkat kerusakan gigi dan jenis makanan kariogenik, dengan nilai signifikansi p=0,001 (p=0,005). Penelitian ini juga membahas lebih lanjut mengenai berbagai bentuk makanan kariogenik, baik cair maupun padat.