+62 813-8532-9115 info@scirepid.com

 
JIMR - Journal of International Multidisciplinary Research - Vol. 2 Issue. 11 (2024)

Analisis Bahasa Flexing di Media Sosial TiktokMelalui Pandangan Sosiolinguistik

Sofwan Hadianto Prasetyo, Arieni Alfakhaera Arieni, Djoko Susanto,



Abstract

Perkembangan teknologi digital memfasilitasi munculnya fenomena "flexing" di media sosial, terutama di platform TikTok. Fenomena ini mengacu pada perilaku pengguna yang memamerkan kekayaan, gaya hidup mewah, atau pencapaian pribadi untuk membangun citra diri yang diinginkan di mata publik. Melalui perspektif sosiolinguistik, penelitian ini menganalisis bahasa yang digunakan dalam konten flexing, yang sering kali mencakup kata-kata mewah, frasa khas, dan intonasi tertentu. Studi ini bertujuan untuk memahami bagaimana bahasa flexing menjadi alat komunikasi yang mencerminkan status sosial, kebutuhan akan validasi sosial, dan identitas digital pengguna. Temuan menunjukkan bahwa flexing bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga simbol status di ruang digital, memperlihatkan bagaimana bahasa membentuk dan mengelola persepsi identitas sosial di lingkungan daring. Implikasi ini memperluas pemahaman sosiolinguistik terkait peran bahasa dalam budaya digital dan norma sosial di media sosial.







DOI :


Sitasi :

0

PISSN :

EISSN :

3026-6874

Date.Create Crossref:

09-Nov-2024

Date.Issue :

09-Nov-2024

Date.Publish :

09-Nov-2024

Date.PublishOnline :

09-Nov-2024



PDF File :

Resource :

Open

License :

https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0