Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator utama dalam menilai perkembangan ekonomi suatu negara. Berbagai kebijakan telah diimplementasikan guna menjaga kestabilan serta mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, inflasi dan jumlah uang beredar memiliki keterkaitan erat dengan dinamika pertumbuhan ekonomi, di mana keseimbangan antara keduanya memegang peranan penting dalam mendukung kinerja ekonomi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jumlah uang beredar dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Data yang digunakan bersifat sekunder dan bersumber dari World Bank, mencakup periode tahun 1991 hingga 2023. Metode analisis yang diterapkan adalah pendekatan Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh negatif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi namun hanya dalam jangka pendek. Sementara itu, variabel inflasi terbukti memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.