Inklusi keuangan menjadi isu global yang mendesak, terutama bagi masyarakat tanpa akses ke layanan perbankan formal. Agen bank berperan sebagai solusi inovatif dalam memperluas akses keuangan, baik di perkotaan maupun di daerah terpencil. Penelitian ini mengevaluasi peran agen bank dalam inklusi keuangan, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta menganalisis faktor sosial dan budaya yang memengaruhi adopsi layanan mereka. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara dengan agen bank, nasabah, dan pemangku kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agen bank mempermudah akses ke layanan keuangan dasar, meningkatkan literasi keuangan, serta memberdayakan kelompok masyarakat yang kurang terjangkau sistem perbankan konvensional. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur digital, modal, kurangnya pelatihan, dan tingkat kepercayaan masyarakat masih menghambat efektivitas layanan ini. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan dukungan kebijakan, peningkatan infrastruktur digital, serta pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas agen bank dalam inklusi keuangan.