Peyek merupakan jenis makanan khas Indonesia sebagai pendamping atau lauk terutama untukNasi Pecel. Bu Sutarni adalah seorang janda yang untuk memenuhi kebutuhan sehari harinyamemproduksi peyek dan memasarkan dibeberapa warung di wilayah Karawang khususnya daerahKosambi. Berdasarkan hasil survei dan penjelasan dari penelitian diperoleh informasi bahwa usaha inimengalami masalah yaitu : (1) Fluktuisasi harga bahan baku; (2) belum memiliki sistem pemasaran onlineyang dapat menjangkau pemasaran lebih luas dengan hanya mengandalkan pemasaran langsung (offline)atau penempatan di warung dan pasar, sehingga dengan omzet yang dimiliki tidak sebesar saatmenggunakan digital marketing. Memperhatikan permasalahan tersebut peneliti menganalisis bahwapermasalahan yang dihadapi usaha peyek ini adalah pada harga bahan baku yang terus meningkat sertadalam memasarkan produk hanya mengandalkan promosi mulut ke mulut. Pengambilan keputusanmerupakan aspek fundamental dalam pengelolaan UMKM, termasuk UMKM peyek sebagai bagian darisektor kuliner tradisional. Artikel ini mengkaji teori pengambilan keputusan berdasarkan rasionalitasterbatas (bounded rationality) dalam konteks UMKM peyek dan membandingkannya dengan UMKMpesaing di sektor yang sama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui wawancaramendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKMpeyek cenderung adaptif terhadap kebutuhan pasar lokal namun kurang memiliki strategi jangka panjangyang terencana. Sebaliknya, UMKM pesaing lebih terfokus pada analisis data dan pemasaran digital,meskipun kurang fleksibel terhadap perubahan pasar. Studi ini menyarankan integrasi antara pendekatantradisional dan modern untuk meningkatkan daya saing UMKM peyek di pasar yang semakin kompetitif.