Teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat. Perkembangan teknologi tersebut dibuktikan dengan penggunaan komputer pada Rekam Medis Eletronik. Penggunaan komputer dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi penggunanya. Salah satu dampak negatifnya adalah Computer Vision Syndrome. Desain penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian berjumlah 24 petugas rekam medis yang menggunakan komputer dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, sampel berjumlah 6 petugas yang telah memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini didapatkan jumlah petugas rekam medis di Rumah Sakit X Kota Kediri yang lebih beresiko mengalami gejala Computer Vision Syndrome adalah 6 petugas dengan usia ?45 tahun, masa kerja 4 petugas ?5 tahun dan 2 petugas >5 tahun, lama menatap monitor komputer dari 6 petugas termasuk dalam kategori waktu >2 jam, jarak monitor komputer dengan mata dari 3 petugas berjarak 45-60 cm dan 3 petugas lainnya berjarak <45->60 cm. Sebaiknya petugas dapat melakukan kedipan mata secara berkala, mengatur kecerahan monitor komputer, melakukan pengecekan ketajaman penglihatan (visual), melakukan istirahat mata secara teratur dengan aturan 20-20-20 dan menggunakan teknik zoom in atau zoom out untuk menyesuaikan tulisan pada layar komputer.