Abstract
Penelitian ini mengkaji Allah sebagai penggagas misi lintas budaya melalui studi kasus transformasi misi dalam kehidupan Rasul Petrus. Berangkat dari kesenjangan penelitian yang ada, yaitu kebutuhan untuk merefleksikan sifat Allah yang mengasihi bangsa lain melalui perubahan cara pandang Petrus, studi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Allah adalah inisiator keselamatan bagi seluruh umat manusia. Signifikansi penelitian ini adalah untuk mendorong gereja agar melihat misi lintas budaya sebagai pendekatan penting dalam menularkan kasih Allah kepada mereka yang belum bertobat. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, penelitian ini menemukan bahwa perjumpaan Petrus dengan Kornelius merupakan titik balik krusial dalam karya misi Kekristenan awal. Pengalaman tersebut secara radikal mengubah pemahaman sempit Petrus mengenai siapa yang layak menerima Injil, meluas dari hanya orang Yahudi menjadi semua bangsa. Turunnya Roh Kudus kepada Kornelius dan keluarganya menjadi bukti nyata bagi Petrus bahwa kasih karunia Allah tidak memandang bulu dan tersedia bagi setiap orang yang percaya. Peristiwa ini tidak hanya menjadi pelajaran pribadi bagi Petrus, melainkan juga wahyu Allah yang membuka pintu bagi Injil untuk menjangkau dunia non-Yahudi, secara fundamental mengubah arah sejarah gereja.