Telegram telah menjadi salah satu aplikasi komunikasi yang populer namun juga sering disalahgunakan untuk aktivitas kriminal. Dalam upaya mengungkap kejahatan digital yang dilakukan melalui Telegram, metode Digital Forensic Research Workshop (DFRWS) diterapkan untuk memastikan integritas dan akurasi dalam pengumpulan, analisis, dan pelaporan bukti digital. Penelitian ini menggunakan dua alat forensik, yaitu MOBILedit Forensic Express dan DB Browser for SQLite dalam mengumpulkan bukti digital dari aplikasi Telegram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MOBILedit Forensic Express berhasil menemukan 40% dari total barang bukti yang diharapkan, yaitu berupa file video dan gambar. Sementara itu, DB Browser for SQLite berhasil mengumpulkan 20% dari total barang bukti yang diharapkan, yaitu berupa data kontak pelaku.