Teknesium-99m (99mTc) merupakan radioisotop yang paling banyak digunakan dalam pencitraan medis karena karakteristiknya yang ideal, seperti waktu paruh pendek (6 jam) dan emisi gamma yang sesuai untuk deteksi dengan kamera gamma. Saat ini, 99mTc diproduksi secara konvensional melalui peluruhan Molibdenum-99 (99Mo) yang diperoleh dari reaktor nuklir. Namun, tantangan dalam pasokan 99Mo, masalah limbah radioaktif, serta kekhawatiran terkait proliferasi nuklir mendorong penelitian alternatif produksi 99mTc menggunakan siklotron melalui reaksi nuklir langsung. Studi ini membandingkan kedua metode berdasarkan efisiensi produksi, risiko proliferasi, biaya, dan dampak lingkungan melalui literature review. Hasilnya menunjukkan bahwa produksi berbasis reaktor lebih efisien tetapi memiliki isu limbah, sementara siklotron lebih ramah lingkungan namun masih memiliki tantangan teknis. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun produksi 99mTc melalui reaktor masih menjadi metode utama secara global, pengembangan teknologi siklotron menjadi solusi potensial yang dapat meningkatkan keberlanjutan pasokan 99mTc di masa depan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi produksi 99mTc menggunakan siklotron agar dapat menjadi alternatif yang lebih kompetitif.