Studi ini mengevaluasi dampak Program Kelompok Batik Seloka terhadap masyarakat dengan menggunakan metode Qualitative Impact Assessment Protocol (QUIP) dan mengidentifikasi cara-cara untuk memperkuat laporan Inovasi Sosial dan Pengembalian Investasi Sosial (SROI) perusahaan untuk PROPER Emas. Isu utama yang diangkat adalah tingginya angka pengangguran di kalangan usia produktif di Kecamatan Adipala, terhambatnya penjualan batik akibat Covid-19, dan kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan membatik. Dengan menggunakan pendekatan QuIP, dampak program Inovasi Sosial Perusahaan terhadap kelompok Batik Seloka di Desa Adipala, Kabupaten Cilacap, dinilai. Delapan wawancara semi-terstruktur dan dua Focus Group Discussion (FGD) dilakukan. Analisis tematik digunakan untuk pengolahan data. Temuan menunjukkan dampak positif tetapi menyoroti perlunya peningkatan kesadaran lingkungan dan dukungan digitalisasi. Laporan SROI dan Inovasi Sosial memiliki potensi bias dan kurang eksplorasi kualitatif. Metode QuIP dan SROI dapat saling melengkapi, dengan SROI menyediakan kerangka kerja untuk monetisasi dan analisis keuangan, sementara QuIP menawarkan pendekatan holistik untuk mengidentifikasi dampak yang lebih luas. QuIP dapat mengurangi bias pro-proyek, memberikan gambaran yang lebih akurat tentang keberhasilan program dalam laporan inovasi sosial.