Abstract
Abstract in Indonesia. Penuaan secara alami mengurangi fisiologi, meningkatkan kerentanan terhadap cedera, terutama pada sendi lutut, yang menopang berat tubuh yang substansial dan rentan terhadap osteoatritis dan cedera ligamen. Penelitian saat ini menyelidiki efektivitas latihan kekuatan otot kaki dalam mengurangi intensitas nyeri lutut di antara wanita lanjut usia berusia 45 tahun ke atas yang tinggal di Kecamatan Gayamsari, Semarang. Desain pra-eksperimental yang menggunakan pendekatan satu kelompok pra-tes pasca-tes diterapkan. Empat puluh dua peserta dipilih menggunakan metode purposive sampling. Intervensi melibatkan latihan penguatan otot kaki yang dilakukan dua kali seminggu selama enam minggu, dengan setiap sesi berlangsung selama 40 menit. Intensitas nyeri lutut dinilai menggunakan Numerical Rating Scale sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon karena data tidak terdistribusi normal. Temuan menunjukkan pengurangan signifikan secara statistik dalam intensitas nyeri lutut, dengan skor nyeri pra-tes rata-rata tercatat sebesar 3,2 ± 2,2 dan skor pasca-tes rata-rata tercatat sebesar 0,9 ± 1,4 (p = 0,000). Dari peserta, 40 menunjukkan pengurangan tingkat nyeri, sedangkan 2 peserta tidak menunjukkan perbaikan, yang mungkin dipengaruhi oleh kondisi medis tambahan termasuk asam urat dan hipertensi. Sebagai kesimpulan, latihan kekuatan otot kaki berkontribusi signifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri lutut pada wanita lanjut usia, sehingga membenarkan dimasukkannya dalam program rehabilitasi yang menargetkan nyeri lutut yang terkait dengan osteoatritis dan cedera ligamen. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk menyelidiki protokol pelatihan yang disesuaikan yang memperhitungkan kondisi komorbiditas dan dampaknya terhadap kemanjuran manajemen nyeri.