Pendidikan Kewarganegaraan berperan penting dalam membentuk warga negara yang memahami hak dan kewajibannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi mahasiswa generasi Z terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Negeri Semarang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara terstruktur dilakukan terhadap 487 responden mahasiswa yang terdiri atas 114 laki-laki dan 373 perempuan berasal dari 9 fakultas di Universitas Negeri Semarang angkatan masuk 2022, 2023, dan 2024. Dokumentasi dengan menggunakan kajian studi pustaka yang relevan. Indikator yang diteliti yaitu 1) permasalahan yang dihadapi mahasiswa, 2) materi pembelajaran, 3) metode pembelajaran, dan 4) efektivitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) permasalahan yang dihadapi responden sekarang ini yaitu sifat individualis, pelanggaran terhadap tata tertib, kurangnya penghormatan terhadap nilai-nilai moral, dan sosial. Sementara itu, 2) materi pembelajaran yang penting menurut persepsi responden yaitu materi bela negara, hak asasi manusia, dan demokrasi., 3) persepsi resonden terhadap metode/model pembelajaran yang disukai yaitu diskusi berbasis opini dalam bentuk esai, metode tatap muka (luring), pembelajaran kooperatif, dan pendekatan aktif yang mendorong mahasiswa menjadi kritis, 4) persepsi responden terhadap efektifitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki skor cukup positif berada pada interval 7-9. Kesimpulan penelitian ini yaitu persepsi responden terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran cukup positif dengan keinginan responden untuk memberikan pelatihan pendidikan karakter dan kurikulum kewarganegaraan global.