6285641688335, 628551515511 info@scirepid.com

 
Hist Stud J - Paramita Historical Studies Journal - Vol. 35 Issue. 1 (2025)

History Learning Based on Local Wisdom <i>Sanghyang Sikskandang Karesian </i>

Yeni Wijayanti, Warto, Wasino Wasino, Djono, Mohd Sohaimi Esa,



Abstract

Abstract: This research aims to identify the local wisdom values ??of Sanghyang Siksakandang Karesian relevant to history learning. To achieve the stated objective, the investigation included using qualitative methods with a single case study, and data were collected using observation, interviews, and document reviews. Furthermore, the obtained data was analyzed using an interactive model consisting of phases: data condensation, data presentation, and conclusion. The results showed that (1) the local wisdom values ??of Sanghyang Siksakandang Karesian included dasakerta, Dasaperbakti, people's behavior (hulun), and complementary actions. Dasakerta is a guideline for human sensory behavior in daily life. Dasaperbakti describes the social hierarchy that requires legitimacy. While Panimbuh ning twah shows complementary rules in society, (2) History learning based on local wisdom values of Sanghyang Siksakandang Karesian is carried out through contextual learning by introducing and providing an understanding of Kagaluhan values to students to be applied in everyday life. This research can improve the understanding of local history and the character of students who are more rooted and culturally responsive, and strengthen the character of students. However, limited curriculum, learning resources, and teacher understanding are challenges. This study contributes to the literature gap by offering a local wisdom-based history learning model. The implication of this study emphasizes the importance of policy support to accommodate local history in the high school education curriculum for character building.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nila kearifan lokal Sanghyang Siksakandang Karesian dan nilai-nilai yang relevan untuk pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus tunggal. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif yang melalui tahapan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai-nilai kearifan lokal Sanghyang Siksakandang Karesian meliputi dasakerta; Dasaperbakti; perilaku rakyat (hulun); dan pelengkap perbuatan (Panimbuh ning twah). Dasakerta merupakan pedoman perilaku indra manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dasaperbakti menggambarkan hirarki sosial dalam masyarakat yang membutuhkan legitimasi. Sedangkan Panimbuh ning twah  menunjukkan aturan pelengkap dalam masyarakat (2) Pembelajaran Sejarah yang berbasis nilai-nilai kearifan lokal Sanghyang Siksakandang Karesian dilakukan melalui pembelajaran kontekstual dengan mengenalkan dan memberikan pemahaman nilai-nilai Kagaluhan pada peserta didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman sejarah lokal dan karakter peserta didik yang lebih mengakar dan tanggap budaya, serta memperkuat karakter peserta didik. Namun, keterbatasan kurikulum, sumber belajar, dan pemahaman guru menjadi tantangan. Studi ini memberikan kontribusi terhadap kesenjangan literatur dengan menawarkan model pembelajaran sejarah berbasis kearifan local. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya dukungan kebijakan untuk mengakomodasi sejarah lokal dalam kurikulum Pendidikan sekolah menengah atas untuk pembentukan karakter.







DOI :


Sitasi :

0

PISSN :

0854-0039

EISSN :

2407-5825

Date.Create Crossref:

16-May-2025

Date.Issue :

24-Apr-2025

Date.Publish :

24-Apr-2025

Date.PublishOnline :

24-Apr-2025



PDF File :

Resource :

Open

License :