Abstract
Keywords: WPP Integration, Frequency Stability, Rate of Change of Frequency (RoCoF).
ABSTRAK
Sistem kelistrikan Sulawesi Selatan, yang merupakan jaringan interkoneksi yang memasok energi listrik ke Sulawesi Se-latan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, menghadapi tantangan baru dalam integrasi pembang-kit listrik tenaga bayu (PLTB) terhadap stabilitas frekuensi. Penelitian ini menganalisis dampak integrasi pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) terhadap stabilitas frekuensi sistem kelistrikan Sulbagsel, dengan fokus pada rate of change of frequency (RoCoF). Dalam kondisi normal tanpa PLTB, frekuensi sistem tetap stabil pada 50 Hz baik pada beban puncak siang maupun malam. Integrasi PLTB menyebabkan frekuensi meningkat dari 50 Hz hingga puncak maksimum, yaitu anta-ra 50,111 Hz hingga 50,978 Hz pada siang hari, dan antara 50,113 Hz hingga 50,613 Hz pada malam hari. Penurunan frekuensi terjadi ketika PLTB dihilangkan, dengan frekuensi turun dari 50 Hz ke nilai minimum antara 49,270 Hz hingga 49,884 Hz pada siang hari, dan antara 49,326 Hz hingga 49,884 Hz pada malam hari. Fluktuasi frekuensi menunjukkan sensitivitas sistem terhadap variabilitas daya dari energi angin dan tantangan dalam mengelola penurunan frekuensi akibat kehilangan PLTB. Respons sistem bervariasi pada periode beban puncak siang dan malam, dengan fluktuasi frek-uensi lebih kecil pada siang hari dibandingkan malam hari, kemungkinan disebabkan oleh perbedaan profil permintaan beban dan komposisi pembangkit. Temuan ini memberikan wawasan mengenai pengaruh PLTB terhadap kestabilan frek-uensi dan manajemen daya dalam sistem kelistrikan berbasis energi terbarukan.