Tingginya angka Stunting di wilayah Pagesangan Barat melatarbelakangi dibentuknya artikel ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui culture food pada anak stunting di wilayah Pagesangan Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Unit analisis yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah para orangtua yang anaknya terkena stunting, dan kader wilayah Pagesangan barat. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data menggunakan interactive model dari Miles, Matthew Huberman. Hasil penelitian ini adalah kasus stunting masih banyak terjadi di Pagesangan Barat yang disebabkan kurangnya pengetahuan orangtua terhadap kebutuhan gizi anak juga pola makan yang tidak teratur yang berkaitan dengan frekuensi makan, jenis dan jumlah makanan. Orang tua yang cenderung membebaskan anaknya untuk memakan apa saja menyebabkan pola makan tidak teratur sehingga berakibat terhadap kurangnya asupan nutrisi yang diperoleh oleh anak. Pola makan ibu sedari hamil, serta, adanya stigma negative tentang stunting yang ada di masyarakat menyebabkan orang tua menyangkal anaknya di diagnosis stunting dan tidak mengizinkan anaknya mendapatkan perlakuan khusus layaknya anak stunting.