+62 813-8532-9115 info@scirepid.com

 
JULR - JURNAL USM LAW REVIEW - Vol. 8 Issue. 1 (2025)

Kekuatan Hukum dan Akibat Hukum Perjanjian Arisan Online Secara Lisan Pada Media Sosial Facebook

Muhamad Hanif Rifayandhi,



Abstract

The urgency of this research is to inform the public that arisan online agreements are a form of legal action in the electronic realm that can be held accountable. Arisan online is highly important because human life today is closely tied to the virtual world, which will provide society with deeper knowledge about electronic transactions in the form of arisan online. The research approach is normative juridical. This study's novelty lies in discussing the importance of specific regulations for arisan online orally, which often occur with technological advancements and are usually conducted directly or in writing based on the Civil Code and the UU ITE. This study offers novelty by discussing the importance of specific regulations for arisan online, which are currently conducted verbally due to technological advancements. Previously, arisan was predominantly carried out in person and in written form. This is based on the Indonesian Civil Code and the UU ITE. The legal consequences of default in arisan online agreement include compensation (Article 1243 of the Civil Code), cancellation o(Article 1266 of the Civil Code), and payment of court fees if the case is brought to court (Article 181, paragraph 1 of the H.I.R.). By understanding these two aspects, this study provides input for legal practitioners in the field of electronic transactions and enhances the development of legal knowledge, particularly civil law.


Penelitian ini bertujuan mengkaji kekuatan hukum perjanjian arisan online dan akibat hukum wanprestasi dalam perjanjian arisan online dikaitkan KUHPerdata dan UU ITE. Perjanjian arisan online merupakan kegiatan yang sedang digemari oleh semua golongan. Pada awalnya arisan dilakukan secara tatap muka, seiring dengan perkembangan teknologi arisan dapat dilakukan secara online, namun seringkali terjadi wanprestasi. Urgensi penelitian ini adalah masyarakat dapat mengetahui bahwa praktik arisan online merupakan salah satu perbuatan hukum dalam lingkup elektronik yang dapat dipertanggungjawabkan. Arisan online memiliki urgensi yang sangat penting karena kehidupan manusia pada saat ini sangat berkaitan erat dengan dunia virtual sehingga akan memberikan pengetahuan baru yang lebih mendalam mengenai kegiatan transaksi elektronik berupa arisan online pada masyarakat. Metode pendekatan penelitian ini adalah yuridis normatif. Penelitian ini memiliki kebaharuan yaitu membahas mengenai pentingnya regulasi khusus dalam praktik arisan online saat ini dilakukan karena adanya perkembangan teknologi yang biasanya dilakukan secara langsung dan secara tertulis dengan didasari KUHPerdata dan UU ITE. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedudukan perjanjian arisan online yang dilakukan melalui sistem elektronik adalah sah dan mengikat kedua belah pihak dengan memenuhi syarat sah dan unsur perjanjian dalam Pasal 1320 KUHPerdata dan Pasal 15 ayat 1 UU ITE. Akibat hukum apabila terdapat wanprestasi dalam perjanjian arisan online meliputi ganti rugi (1243 KUHPerdata), pembatalan perjanjian (1266 KUHPerdata), dan pembayaran biaya perkara jika diperkarakan di pengadilan (181 ayat 1 H.I.R.). Diketahuinya kedua hal tersebut memberikan masukan bagi para praktisi hukum dalam lingkup transaksi elektronik dan menambah pemahaman pengembangan ilmu hukum khususnya hukum perdata.







DOI :


Sitasi :

0

PISSN :

EISSN :

2621-4105

Date.Create Crossref:

14-Apr-2025

Date.Issue :

09-Feb-2025

Date.Publish :

09-Feb-2025

Date.PublishOnline :

09-Feb-2025



PDF File :

Resource :

Open

License :