Salah satu sektor utama dalam mencapai pembangunan berkelanjutan adalah konstruksi perumahan. Namun banyak permasalahan yang ada di perumahan diantaranya dari faktor lingkungan, sosial, ekonomi dan tahap pembangunan. Hal ini dapat menyulitkan pengembang dalam mengimplementasikan proyek perumahan berkelanjutan yang memenuhi standar yang ditetapkan. Perlu adanya suatu standar bagi pengembang dalam membangun perumahan baru, dan standar tersebut diterapkan ketika pengembang akan mulai melaksanakan pembangunan perumahan. Banyak indikator dan kerangka kerja penilaian keberlanjutan telah dirumuskan untuk menyediakan proses pengambilan keputusan terkait keberlanjutan, namun hanya terbatas pada lingkungan, sosial dan ekonomi saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator-indikator dari pembangunan perumahan berkelanjutan yang kemudian akan diberi urutan ranking sebagai standar pada tahap pembangunan perumahan. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode AHP (Analysis Hierarchy Process). Hasil dari penelitian ada 12 indikator yang berpengaruh terhadap pembangunan perumahan berkelanjutan dengan peringkat paling tinggi adalah ketersediaan sumber daya air, lokasi, pengelolaan sampah, jarak, aksesbilitas, sistem energi terbarukan, keamanan, material, RTH, harga rumah dan status kepemilikan.