<p class="Abstract">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui <em>waste level, waste cost</em> dan metode menggunakan <em>software cutting optimization pro</em> apakah dapat meminimalisir <em>waste</em> besi tulangan secara optimal. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan observasi, sedangkan data skunder didapat dari proyek SDN 3 Peguyangan. Dari data tersebut kemudian pembuatan <em>bar bending schedule </em>untuk dihitung <em>waste level</em> dan <em>waste cost</em>. Panjang kebutuhan besi pada <em>bar bending schedule</em> diinput ke dalam <em>software</em> <em>cutting optimization pro</em>. Hasil analisis menunjukkan <em>waste level</em> besi polos ?6 mm didapat <em>waste</em> sebesar 9.1%, besi polos ?8 mm 5.7%, besi polos ?10 mm 3.3%, besi ulir D13 2.3%, dan besi ulir D16 2.4%. Rata-rata <em>waste</em> yang ditimbulkan dari kelima jenis besi tersebut sebesar 4.5%. <em>Waste cost</em> besi polos ?6 mm didapat <em>cost</em> sebesar Rp. 491,062,00: besi polos ?8 mm Rp. 3,313,569,00; besi polos ?10 mm Rp. 1,505,565,00; besi ulir D13 Rp. 519,652,00 dan besi ulir D16 Rp. 2,792,373,00. Total <em>waste cost</em> yang ditimbulkan dari kelima jenis besi tersebut sebesar Rp. 8,620,222,00. Dari analisis <em>software</em> <em>cutting optimization pro</em> besi polos ?6 mm didapat <em>waste</em> sebesar 0%, besi polos ?8 mm 0.3%, besi polos ?10 mm 0.02%, besi ulir D13 2.1%, dan besi ulir D16 0.6%. Rata-rata <em>waste</em> yang ditimbulkan dari kelima jenis besi tersebut sebesar 0.5%. Hasil perbandingan dengan metode konvensional didapat <em>software cutting optimization pro</em> dapat meminimalisir <em>waste</em> secara optimal sebesar 4%.</p>