Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan strategi Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Kepulauan Bangka Belitung dalam mencegah dan menanggulangi tindak pidana terorisme di wilayah kepulauan yang rawan perlintasan jaringan ekstremis lintas pulau. Latar belakang penelitian ini berangkat dari tingginya ancaman terorisme di Indonesia serta posisi geografis strategis Bangka Belitung yang membuka peluang infiltrasi radikalisme. Urgensi penelitian terletak pada pentingnya penguatan peran intelijen daerah sebagai garda terdepan dalam deteksi dini dan kontra-radikalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan konseptual dan perundang-undangan, serta dianalisis secara kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intelkam Polda Babel telah menjalankan strategi preventif dan represif, seperti patroli digital, pengawasan eks-napiter, serta pelibatan tokoh masyarakat, namun masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan SDM, anggaran, dan sinergi antar-lembaga. Kebaruan penelitian ini terletak pada fokus wilayah kepulauan dan pendekatan lokal terhadap strategi deradikalisasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi Intelkam perlu diperkuat melalui modernisasi pemantauan, peningkatan kapasitas SDM, integrasi sistem intelijen, dan perluasan program deradikalisasi berbasis kearifan lokal. Direkomendasikan agar strategi yang dijalankan didukung oleh evaluasi berkelanjutan berbasis monitoring and evaluation (M&E) untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan pencegahan terorisme di tingkat daerah.