ABSTRAK Tulisan ini menganalisis tari Sepen versi Bapak Idham sebagai ketua dari sanggar tari istana yuda tari yang lahir dari masyarakat Belitung. Tari Sepen lahir dari upacara marastaun, yaitu upacara keselamatan saat usai panen padi. Pada awalnya di setiap acara marastaun terdapat kesenian yang disebut besepen sebagai ungkapan kegembiraan seluruh masyarakat yang diwujudkan dengan menari secara berpasangan dalam suatu kelompok di mana gerakannya cenderung sederhana dan terus menerus diulang-ulang. Sekitar tahun 1980-an seorang seniman bernama Domra menggubah kesenian besepen ini menjadi tari Sepen, yang dikenal oleh masyarakat Belitung sampai saat ini.Kata kunci : Marastaun, Tari sepen, Nilai