Abstract
Peningkatan polusi udara di Jakarta yang disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan lingkungan, sehingga mendorong perlunya evaluasi kebijakan uji emisi sebagai upaya pengendalian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan uji emisi kendaraan bermotor dalam meningkatkan kepatuhan masyarakat, dengan menggunakan perspektif teori utilitarianisme. Urgensi penelitian terletak pada rendahnya kesadaran dan partisipasi publik terhadap uji emisi, meskipun regulasi telah diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan uji emisi belum sepenuhnya efektif, ditandai dengan rendahnya partisipasi masyarakat. Faktor penghambat utama meliputi kurangnya sosialisasi, terbatasnya infrastruktur uji emisi, dan lemahnya penegakan hukum. Meskipun kebijakan berbasis sanksi seperti tilang elektronik (E-Tilang) dan tarif parkir progresif telah menunjukkan dampak positif sementara, keberlanjutannya memerlukan pendekatan persuasif dan insentif. Kebaruan dalam penelitian ini terletak pada pendekatan evaluatif berbasis teori utilitarianisme yang menekankan keseimbangan antara manfaat kolektif dan kepatuhan individu dalam konteks kebijakan lingkungan. Penelitian ini menyarankan penguatan teknologi, penegakan hukum yang lebih tegas, serta integrasi nilai-nilai utilitarianisme dalam kebijakan ini. Dengan pendekatan yang lebih komprehensif, diharapkan kebijakan uji emisi dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi risiko kesehatan, dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Jakarta.