Penelitian ini mengembangkan kerangka statistik berbasis Value-at-Risk (VaR) untuk mengoptimalkan portofolio di Bursa Efek Indonesia (BEI), membandingkan performa portofolio konvensional (10 saham) dan syariah (5 saham) menggunakan data harga harian dari 2 Januari 2019 hingga 30 Desember 2024. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi efektivitas tiga metode VaR, yaitu simulasi historis, varians-kovarians, dan Monte Carlo—serta mengintegrasikannya dengan optimalisasi Markowitz. Hasil menunjukkan bahwa portofolio syariah memiliki risiko lebih tinggi (VaR Rp21,2–22,4 juta) dibandingkan konvensional (Rp18,1–20,0 juta) pada tingkat kepercayaan 95%. Simulasi Monte Carlo terbukti paling akurat (pelanggaran ~4,5–4,9%), diikuti simulasi historis dan varians-kovarians. Optimalisasi Markowitz mengurangi volatilitas portofolio (konvensional: 18% menjadi 16%; syariah: 20% menjadi 18%) dan meningkatkan rasio Sharpe (konvensional: 0,85 menjadi 1,20; syariah: 0,80 menjadi 1,10). Validasi melalui backtesting dan uji Kupiec mengkonfirmasi robustnya model. Penelitian ini berkontribusi pada literatur pengelolaan risiko di pasar berkembang dengan menawarkan alternatif statistik terhadap pendekatan machine learning, sekaligus memberikan alat praktis bagi investor dan pedoman bagi regulator BEI, khususnya untuk investasi syariah.