Konflik lingkungan merupakan sangketa atau ketidakcocokan yang timbul karena adanya masalah lingkungan seiring dengan pesatnya pembangunan yang menyebabkan pencemaran, tata guna tanah, keamanan dan kenyamanan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan nilai kemanusiaan dari konflik lingkungan di Desa Sembahe Baru. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif menggambarkan situasi atau fenomena kehidupan nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Sembahe Baru memiliki konflik lingkungan yang berkepanjangan dan perubahan yang di alami sangat sedikit bahkan tidak ada, nilai kemanusiaan yang cenderung rendah dan hanya mementingkan kawasan tempat tinggal sendiri. Hal inilah yang sebenarnya menjadi penyebab konflik tersebut.