Supervisi Akademik merupakan bantuan professional yang dapat membantu guru meningkatkan kualitas pembelajarannya. Salah satunya adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter siswa-siswi katolik yang diajar. Supervisi akademik terhadap guru ini bukan hanya dilakukan oleh kepala sekolah tempat mengajar melainkan juga supervisi dari Penyelenggara Katolik Kementerian Agama Kabupaten. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi gabungan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner terhadap 13 orang guru PAKat tingkat SMA/K di Kab. Tana Toraja dan wawancara terhadap 1 orang pengawas dari Kemenag. Dari penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik terhadap guru PAKat tingkat SMA/K masih memerlukan perbaikan. Dalam pelaksanaannya selama ini, ada 3 faktor dari pihak pengawas yang membuat pelaksanaan supervisi kurang efektif, yaitu (1) letak geografis yang tidak mendukung, (2) kurangnya tenaga pengawas, dan (3) masih banyak sekolah yang tidak memiliki guru agama. Sedangkan dari pihak guru, ada 2 faktor yang menjadi kendala dalam supervisi akademik, yaitu (1) pelaksanaan supervisi akademik tidak terjadwal dan (2) adanya PPKM.
