Budaya nasional dalam setiap negara perlu diperhatikan karena dapat menjadi salah satu faktor agresivitas pajak. Dalam penelitian ini beberapa dimensi diantaranya jarak kekuasaan, individualisme, ketidakpastian dan maskulinitas seseorang bisa saja melakukan tindakan agresivitas pajak. Akan tetapi jarak kekuasaan, individualisme, ketidakpastian dan maskulinitas dapat berubah ketika ada korupsi di suatu negara tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh jarak kekuasaan, individualisme, ketidakpastian, dan maskulinitas dengan menambahkan variabel moderasi yaitu korupsi terhadap seseorang untuk melakukan tindakan agresivitas pajak. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder, yang diperoleh dari World Bank Enterprise Survey (WBES) pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2018. Dalam menganalisis data tersebut menggunakan Multinomial Logistic Regression (MLR). Hasil studi ini menunjukkan bahwa maskulinitas berpengaruh terhadap agresivitas pajak namun jarak kekuasaan, individualisme dan ketidakpastian tidak terhadap agresivitas pajak. Selain itu hasil studi ini menunjukkan bahwa korupsi mempderasi pengaruh antara maskulinitas dengan agresivitas pajak.