Stunting merupakan gangguan pertumbuhan ditandai dengan tinggi badan anak lebih rendah dari anak seusianya atau dikenal dengan istilah kerdil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor karakteristik keluarga dengan risiko stunting pada anak usia 7-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian case control. Pelaksanaan penelitian pada Mei-September 2023. Data bersumber dari data primer melalui kuesioner dan data sekunder melalui data operasi timbang, buku KIA, serta data pengukuran posyandu. Populasi penelitian sebanyak 566 anak, pengambilan sampel menerapkan metode purposive sampling. Didapat 175 anak sebagai sampel penelitian, 50 sampel menjadi kelompok kasus dan 125 sampel menjadi kelompok kontrol. Teknik analisis menggunakan uji chi-square. Analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara risiko stunting dengan berat badan lahir (p=0,007; OR=4,643), panjang lahir (p=0,000; OR=5,732), usia ibu saat menikah (p=0,001; OR=4,792), dan pendapatan ayah (p=0,045; OR=2,078). Didapati urutan kelahiran, jumlah saudara, pemberian MP-ASI, usia ibu saat hamil, pendidikan ibu, usia ayah saat menikah, pendidikan ayah, dan riwayat merokok tidak terdapat pengaruh terhadap risiko stunting pada anak.