Tulisan ini akan membahas mengenai Digital Civility Index dan hubungannya dengan karakter bangsa dalam wacana pembangunan dari sudut pandang antropologi. Belakangan ini isu mengenai karakter bangsa muncul ke permukaan melalui sebuah hasil penelitian daring yang dilakukan oleh Microsoft. Penelitian tersebut meneliti keberadaban interaksi manusia dalam ruang virtual dan penelitian tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia berada diposisi 29 dari 32 negara yang diteliti. Hal ini menimbulkan polemik dikalangan warga Indonesia yang merasa tersinggung akan hasil tersebut. Secara tidak langsung, hasil penelitian tersebut menggambarkan cerminan dari karakter diri bangsa Indonesia oleh karenanya isu ini menarik untuk ditinjau lebih dalam. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi literatur dan pengamatan terhadap berita seputar hasil penelitian dari Microsoft dan responsnya dari masyarakat Indonesia secara daring. Dalam mengkaji isu ini, pertama akan dibahas mengenai alur berita dan dinamikanya dalam masyarakat Indonesia terhadap hasil penelitian tersebut. Kedua akan dipaparkan mengenai konteks dari isu ini melalui sudut pandang antropologi pembangunan. Terakhir akan dijelaskan mengenai wacana pembangunan karakter bangsa yang berkelanjutan dan berbasis komunitas. Melalui tulisan ini penulis berargumen bahwa wacana pembangunan karakter bangsa memerlukan keterlibatan masyarakat serta pemerintah dalam pembangunan sebagai modal untuk menciptakan cerminan bangsa yang lebih beradab.