Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan MMT, terutama dalam meningkatkan keterlibatan guru, efektivitas manajerial, dan evaluasi mutu. Sebaliknya, sekolah dengan kepemimpinan birokratis menghadapi lebih banyak kendala dalam implementasi MMT. Faktor pendukung utama meliputi partisipasi tenaga pendidik dan pemanfaatan teknologi, sementara tantangan utamanya adalah keterbatasan sumber daya dan resistensi terhadap perubahan.Kesimpulannya, kepemimpinan inovatif dan partisipatif sangat diperlukan dalam keberhasilan MMT. Penelitian ini memberikan wawasan bagi pengembangan kebijakan mutu pendidikan yang lebih sistematis dan berkelanjutan.