Abstract
Peserta didik dengan keterbatasan bicara ringan, memiliki kepercayaan diri rendah yang membuat mereka sulit berinteraksi dengan peserta didik lainnya. Tujuan pertama dari penulisan artikel ini yaitu untuk mendeskripsikan peran guru dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dengan keterbatasan berbicara ringan di sekolah dasar. Kedua, untuk mendeskripsikan kepercayaan diri peserta didik dengan keterbatasan berbicara ringan di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru, kepala sekolah dan peserta didik penyandang gangguan tuna wicara ringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik dengan keterbatasan berbicara ringan memiliki kepercayaan diri yang rendah dan memiliki perasaan sensitif. Guru berperan menciptakan lingkungan yang ramah, nyaman, memberikan perhatian yang merata, memberi kesempatan berpendapat, melakukan kegiatan berkelompok sebagai upaya peningkatan kepercayaan diri peserta didik dengan keterbatasan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peran penting dalam meningkatkan rasa percaya diri pada peserta didik. Terutama yang memiliki keterbatasan berbicara atau tuna wicara.