Diberlakukannya dua sistem moneter di Indonesia yakni operasi moneter konvensional dan operasi moneter syariah guna menstabilkan kondisi perekonomian negara. Salah satu parameter utama yang berguna mengetahui dan menilai kemunduran atau peningkatan ekonomi suatu negara yakni produk domestik bruto. Penelitian ini berguna untuk menganalisis pengaruh hubungan instrumen moneter konvensional dan instrumen moneter syariah terhadap produk domestik bruto. Adapun rentang waktu penelitian yang digunakan yakni data triwulan dari tahun 2012 sampai 2020, menggunakan alat analisis Vector Auto Regression atau Vector Error Correction Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Reverse Repo Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia Syariah, dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah pada jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap produk domestik bruto, sedangkan Sertifikat Bank Indonesia memiliki pengaruh signifikan terhadap produk domestik bruto. Pada jangka panjang hanya variabel FASBIS yang tidak bepengaruh signifikan terhadap produk domestik bruto di Indonesia.