Perempuan migran merupakan kelompok yang rentan terhadap eksploitasi, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia di tempat kerja. Etika feminis menekankan pentingnya kesetaraan gender, keadilan sosial, dan pengakuan terhadap pengalaman unik perempuan dalam konteks pekerjaan. Pekerja perempuan berskala dunia dimana ada beberapa pihak yang memberikan bantuan dalam bidang ekonomi bagi keluarga dan negaranya,akan tetapi disisi lain sering terjadi ketidakmampuan dalam koneksi banyak dengan beberapa orang di sekitarnya. Perempuan memainkan peran yang signifikan dalam pekerjaan migran indonesia. Mereka sering kali bekerja sebagai pekerja rumah tangga, perawat, buruh pabrik, atau dalam sektor lainnya. Dalam konteks ini, penerapan etika feminis dalam tata kelola perlindungan pekerja migran indonesia dapat membantu perjuangan hak-hak perempuan migraine dan meningkatkan kondisi kerja yang yang adil,memperhatikan risiko khusus yang dihadapi oleh perempuan migraine, dan memastikan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan dan program perlindungan pekerja migran. Diharapkan bahwa penerapan etika feminis dalam tata kelola perlindungan pekerja migran indonesia akan membantu perubahan positif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan migran,meningkatkan kesadaraan tentang isu-isu gender dalam migran, dan memastikan perlindungan yang lebih baik bagi mereka. Dalam rangka menerapkan etika feminis dalam tata kelola perlindungan pekerja migran Indonesia,penting juga terus mengadakan pendidikan dan pelatihan tentang hak-hak perempuan migran,kekerasan seksual,kesetaraan gender,dan kesadaran gender. Dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang isu-isu tersebut.
